Nasional

Libatkan Disabilitas, Portadin Harap Hari Anak Nasional Bukan Sekedar Seremonial

Nasional Kamis, 07 Agustus 2025 - 14:45 WIB  |    Reporter : Maisha NZ   Redaktur : Fithriady Syam  
Libatkan Disabilitas, Portadin Harap Hari Anak Nasional Bukan Sekedar Seremonial

Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 ini diikuti Walikota Garut dan 240 peserta, termasuk 135 anak dari seluruh Sekolah Luar Biasa (SLB) dan sekolah umum dengan sekolah inklusi di Kabupaten Garut. (Foto Istimewa)

Libatkan Disabilitas, Portadin Harap Hari Anak Nasional Bukan Sekedar Seremonial

KAB GARUT (RD) - ‎Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 terus diperingati oleh berbagai daerah. Di Kab Garut misalnya, kali ini merupakan momen perdana yang digagas khusus oleh perkumpulan orang tua anak-anak disabilitas. Hal itu disampaikan Ketua Perkumpulan Orang Tua Anak Disabilitas Indonesia (Portadin) Kabupaten Garut, Yuli Aryani.

‎"Ini sebuah momen perdana di Kabupaten Garut yang kita gagas secara khusus mengangkat tema Anak-anak dan remaja disabilitas," katanya, Selasa (5/8/2025) di Garut.

‎‎Ia menyampaikan, acara ini bukan sekadar seremonial. Tetapi langkah awal untuk menunjukkan eksistensi para orang tua yang berjuang. 

Mereka memiliki cita-cita untuk mendirikan sebuah lembaga kursus dan pelatihan bagi remaja disabilitas pasca-sekolah SMA, dengan nama Art Therapy Center_ (Lembaga Kursus dan Pelatihan). Wadah ini diperlukan untuk menampung remaja dengan disabilitas intelektual, seperti _tunagrahita, down syndrome, dan autis_ yang sulit masuk ke jalur pendidikan umum.

‎‎"Kami ingin menciptakan Kabupaten Garut sebagai kota inklusif tidak hanya dari sisi pendidikan, tetapi juga keterampilan, ketenagakerjaan, dan fasilitas publik yang ramah disabilitas," harap Yuli 

‎‎Acara ini diikuti oleh 240 peserta, termasuk 135 anak dari seluruh Sekolah Luar Biasa (SLB) dan sekolah umum dengan sekolah inklusi di Kabupaten Garut. Kegiatan yang diselenggarakan meliputi talkshow, pameran karya anak, kegiatan motorik, terapi sensorik, dan olahraga jasmani adaptif.

‎‎Yuli Aryani menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Pemerintah Kabupaten Garut, Prima Insani, dan pemangku kepentingan lainnya. ‎‎Ia berpesan kepada para orang tua anak berkebutuhan khusus untuk bersatu dan saling bergandengan tangan. 

‎‎"Di sini kita tidak ada perbedaan, karena di sini tidak ada diskriminasi termasuk orang tuanya," ujarnya. 

‎‎Ia yakin, anak-anak istimewa ini suatu saat akan bersinar. Lebih dari itu, membuat Garut menjadi hebat, sesuai dengan julukan Garut sebagai kota intan. (Maisha/SP)

Laporan : Maisha NZ
Redaktur : Fithriady Syam





Berita Lainnya