Pekanbaru
Dongeng Merpati dan Semut Warnai Keceriaan Anak Disabilitas Riau

Special Olympics Indonesia (SOIna) Riau menggandeng TP PKK Riau dan Dispersip Riau, dalam rangka memperingati Hari Jadi SOIna ke-36, Hari Ulang Tahun ke-68 Provinsi Riau, serta HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. ((Dok Diskominfotik Riau))
PEKANBARU (RD) - Tawa riang anak-anak disabilitas intelektual menggema di Perpustakaan Soeman HS Provinsi Riau, pada Rabu pagi (6/8/2025). Mereka duduk berjejer rapi, antusias menyimak dongeng penuh makna yang dibawakan oleh Ketua I TP PKK Riau, Adrias Hariyanto yang juga merupakan Dewan Kehormatan SOIna Riau.
Acara ini diselenggarakan oleh Special Olympics Indonesia (SOIna) Riau menggandeng TP PKK Riau dan Dispersip Riau, dalam rangka memperingati Hari Jadi SOIna ke-36, Hari Ulang Tahun ke-68 Provinsi Riau, serta HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kegiatan mendongeng ini menghadirkan kisah menarik berjudul “Merpati dan Semut”, yang mengajarkan tentang pentingnya saling tolong menolong dan berbalas budi.
Cerita ini mengisahkan, seekor semut yang hampir tenggelam di sungai dan diselamatkan oleh seekor burung merpati dengan sehelai daun kering. Kemudian, ketika merpati terancam oleh seorang pemburu yang mengendap-endap mendekati merpati, semut yang menyadari ada bahaya yang bakal menimpa merpati dan membalas budi dengan menggigit kaki pemburu, sehingga merpati bisa selamat.
“Pesan moralnya kita ingin mengajarkan anak-anak tentang perilaku saling membantu, tanpa memandang ukuran atau jenis,” terang Adrias Hariyanto.
Dengan gaya bertutur yang ekspresif dan mengalir, Ketua I TP PKK Riau ini berhasil menghidupkan emosi dalam cerita, membuat anak-anak terhanyut dalam edukasi saling membantu antar sesama dan pentingnya berbalas budi.
Acara ini dikemas interaktif, dengan anak-anak diajak berperan hingga menebak isi cerita. Tawa dan antusiasme memenuhi ruangan, memperlihatkan betapa cerita mampu menjadi jembatan belajar yang menyenangkan. Dimana menurut penelitian, dongeng memiliki dampak positif dalam mendukung perkembangan kecerdasan anak, terutama dalam aspek kognitif, emosional, dan sosial.
“Kita harus benar benar memperhatikan mereka dan bawa mereka ke tempat ini (Puswil Soeman HS) supaya mereka bisa bersosialisasi dan belajar membaca dengan lancar seperti anak-anak pada umumnya,” ungkapnya.
Dengan dongeng merpati dan semut, Ketua I TP PKK Riau Adrias Hariyanto menunjukkan bahwa dongeng bukan hanya warisan budaya, tetapi juga alat yang kuat untuk menanamkan empati, pengetahuan, dan harapan pada generasi muda termasuk anak anak disabilitas intelektual. (Maisha/MCR)