Pekanbaru

Kampus Unilak Gelar Terapi Mindfulness, Jaga Kesehatan Mental Mahasiswa Disabilitas

Pendidikan Senin, 04 Agustus 2025 - 17:09 WIB  |    Reporter : Maisha NZ   Redaktur : Fithriady Syam  
Kampus Unilak Gelar Terapi Mindfulness, Jaga Kesehatan Mental Mahasiswa Disabilitas

Pusat Layanan Psikologi dan Disabilitas (PLPD) Universitas Lancang Kuning (Unilak) beberapa waktu lalu mengadakan acara bertajuk, Mindfulness Therapy (Dok Unilak)

PEKANBARU (RD) – Siapa bilang kuliah itu cuma soal nilai dan tugas? Kesehatan mental juga penting, apalagi buat teman-teman mahasiswa disabilitas. Kabar baiknya, Pusat Layanan Psikologi dan Disabilitas (PLPD) Universitas Lancang Kuning (Unilak) beberapa waktu lalu mengadakan acara bertajuk, Mindfulness Therapy.

Ini bukan event biasa, tapi komitmen Unilak buat suasana kampus jadi tempat yang nyaman buat semua. Acaranya digelar di Pustaka Unilak beberapa waktu lalu, Serunya, semua mahasiswa disabilitas dari berbagai fakultas.

Acara ini dipandu langsung, Psikolog Feni Sri Wahyuni dari Rumah Sakit Awal Bros dan perwakilan dari UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Pekanbaru. Kak Feni memberi materi dan panduan mindfulness yang gampang dicerna. Tujuannya, supaya peserta lebih paham sama kondisi psikologis diri sendiri dan bisa ngelola emosi dengan lebih baik dan bisa healing bersama.

Ketua PLPD Unilak, Heleni Filtri MPsi, menjelaskan, kalau program ini memang khusus dirancang untuk mahasiswa disabilitas. Kenapa? Karena banyak dari mereka yang merasa mental pressure, terutama saat harus adaptasi sama lingkungan kampus yang baru dan berinteraksi dengan teman-teman non-disabilitas.

"Ini based on hasil konseling kami. Banyak mahasiswa disabilitas yang stres karena sulit adaptasi. Tujuannya biar mereka lebih fokus sama kelebihan diri, bukan kekurangannya," katanya.

Lewat pelatihan ini, para mahasiswa diajak buat ubah mindset jadi lebih positif dan ningkatin self-awareness. PLPD punya harapan besarnya kegiatan ini bisa jadi langkah awal buat Unilak jadi kampus yang beneran inklusif dan ramah untuk semua mahasiswa, tanpa pandang bulu.

"Kami berharap, event seperti ini tidak cuma buat mahasiswa disabilitas aja, tapi bisa diikuti sama semua mahasiswa Unilak. Biar kita jaga kesehatan mental sama-sama," lanjutnya.

Dukungan dari psikolog profesional dan komitmen Unilak lewat PLPD ini menujukan kalau mereka serius untuk membangun lingkungan kampus yang supportive. Ini penting supaya setiap mahasiswa, termasuk teman-teman disabilitas, bisa berkembang maksimal di bidang akademik maupun mental.

Dengan adanya Mindfulness Therapy ini, Unilak membuktikan peduli kesehatan mental itu prioritas utama. ‘’Ini selaras dengan semangat kampus untuk membuat pendidikan yang merata dan berkualitas buat semua,’’ paparnya lagi. (Maisha/SP).

 

Laporan : Maisha NZ
Redaktur : Fithriady Syam





Berita Lainnya